Sadamantra — Buah kedondong merupakan salah satu buah tropis yang sering dijadikan rujak atau asinan karena rasanya yang khas, perpaduan antara asam dan sedikit manis.
Dengan tekstur daging buah yang renyah serta aroma yang segar, kedondong menjadi favorit banyak orang, baik dikonsumsi langsung maupun diolah menjadi berbagai jenis makanan dan minuman.
Selain rasanya yang menyegarkan, kedondong juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan karena kandungan nutrisinya yang melimpah.
Buah ini dikenal dengan nama ilmiah Spondias dulcis dan tumbuh subur di berbagai negara beriklim tropis, termasuk Indonesia.
Bentuknya oval dengan kulit hijau yang bisa berubah menjadi kuning kehijauan saat matang. Daging buahnya mengandung serat tinggi dengan biji yang berserat kasar di tengahnya.
Meskipun memiliki rasa yang cenderung asam, kedondong tetap digemari karena sensasi segarnya serta berbagai manfaat kesehatannya.
Dalam dunia kuliner, kedondong sering diolah menjadi berbagai hidangan yang menggugah selera, mulai dari jus, manisan, hingga acar. Selain itu, buah ini juga memiliki manfaat medis, seperti membantu pencernaan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan menjaga kesehatan kulit.
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai asal usul, kandungan nutrisi, manfaat, serta berbagai olahan berbasis kedondong yang dapat dinikmati dalam berbagai cara.
Pengertian, Asal Usul, dan Jenis-Jenis Buah Kedondong
Kedondong (ambarella) merupakan buah yang berasal dari keluarga Anacardiaceae dan memiliki hubungan dekat dengan mangga serta jambu monyet. Buah ini berasal dari Asia Tenggara dan telah lama dibudidayakan di berbagai wilayah tropis, termasuk Indonesia, Thailand, Filipina, dan Malaysia.
Pohon kedondong dapat tumbuh dengan baik di daerah beriklim panas dan tidak memerlukan perawatan yang rumit.
Ada beberapa jenis kedondong yang bisa ditemukan di berbagai daerah, antara lain:
1. Kedondong Lokal – Jenis ini memiliki ukuran kecil hingga sedang dengan kulit hijau dan rasa yang lebih asam. Biji di dalamnya cukup besar dan berserat kasar.
2. Kedondong Bangkok – Memiliki ukuran lebih besar dibandingkan kedondong lokal dan rasa yang lebih manis. Biji di dalamnya lebih kecil sehingga daging buahnya lebih banyak.
3. Kedondong Laut – Berbeda dengan kedondong biasa, jenis ini lebih sering digunakan dalam pengobatan herbal dibandingkan konsumsi langsung.
Setiap jenis kedondong memiliki karakteristik yang berbeda, tetapi semuanya mengandung nutrisi yang baik untuk kesehatan.
Kandungan Nutrisi dalam Buah Kedondong
Kedondong kaya akan berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Dalam 100 gram buah kedondong, terkandung berbagai zat gizi berikut:
– Kalori: 41 kcal
– Karbohidrat: 10 gram
– Serat: 2,1 gram
– Protein: 1 gram
– Lemak: 0,1 gram
– Vitamin C: 30 mg (50% dari kebutuhan harian)
– Vitamin A: 233 IU
– Kalsium: 20 mg
– Fosfor: 40 mg
– Zat Besi: 1 mg
– Antioksidan: Flavonoid dan polifenol
Kombinasi nutrisi ini membuat kedondong menjadi buah yang baik untuk dikonsumsi secara rutin guna menunjang kesehatan tubuh.
Manfaat Buah Kedondong bagi Kesehatan
1. Menjaga Kesehatan Pencernaan
Kandungan serat dalam kedondong membantu melancarkan sistem pencernaan, mencegah sembelit, serta meningkatkan kesehatan usus.
2. Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh
Kedondong kaya akan vitamin C yang berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh serta melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit.
3. Menjaga Kesehatan Kulit
Vitamin C dan antioksidan dalam kedondong membantu memperbaiki sel-sel kulit, menjaga kelembaban, serta mengurangi tanda-tanda penuaan dini.
4. Menyehatkan Mata
Kedondong mengandung vitamin A yang baik untuk menjaga kesehatan mata dan mengurangi risiko gangguan penglihatan.
5. Membantu Menurunkan Berat Badan
Dengan kandungan kalori yang rendah dan serat yang tinggi, kedondong dapat membantu mengontrol rasa lapar dan mendukung program diet sehat.
6. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Kandungan antioksidan dalam kedondong membantu mengurangi kadar kolesterol jahat serta menjaga kesehatan jantung.
Olahan Makanan dan Minuman dari Buah Kedondong
1. Jus Kedondong
Jus kedondong adalah salah satu cara paling populer untuk mengonsumsi buah ini. Rasanya yang asam dan segar sangat cocok untuk dinikmati saat cuaca panas. Cara membuatnya cukup mudah:
– Kupas dan potong kedondong, lalu blender dengan sedikit air.
– Tambahkan madu atau gula untuk mengurangi rasa asam.
– Saring untuk memisahkan serat kasar dari jusnya.
– Sajikan dengan es batu agar lebih menyegarkan.
Jus kedondong tidak hanya menyegarkan tetapi juga kaya akan vitamin C yang baik untuk daya tahan tubuh.
2. Manisan Kedondong
Manisan kedondong adalah camilan yang populer di beberapa daerah. Proses pengolahan manisan ini cukup sederhana:
– Kupas dan potong kedondong menjadi irisan kecil.
– Rendam dalam larutan garam selama beberapa jam untuk mengurangi rasa asam.
– Tiriskan, lalu campurkan dengan gula pasir dan air hingga larut.
– Simpan dalam wadah tertutup selama beberapa hari agar bumbu meresap.
Manisan kedondong dapat bertahan lebih lama dibandingkan buah segarnya dan menjadi pilihan camilan yang nikmat.
3. Asinan Kedondong
Asinan kedondong adalah hidangan khas yang memiliki rasa asam, pedas, dan manis yang menggugah selera. Cara membuatnya:
– Kupas dan iris kedondong.
– Buat kuah asinan dengan mencampurkan air, gula, garam, dan cabai.
– Rendam kedondong dalam kuah asinan selama beberapa jam agar rasa meresap.
– Sajikan dalam keadaan dingin untuk sensasi yang lebih segar.
Asinan kedondong biasanya menjadi favorit sebagai camilan segar saat cuaca panas.
Kedondong adalah buah tropis yang kaya akan manfaat kesehatan dan dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk. Dengan kandungan vitamin C yang tinggi, buah ini dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan kulit, serta mendukung sistem pencernaan.
Selain dikonsumsi secara langsung, kedondong juga bisa diolah menjadi berbagai hidangan lezat seperti jus, manisan, dan asinan. Dengan berbagai manfaat dan cara pengolahan yang mudah, tidak ada alasan untuk tidak menikmati buah kedondong sebagai bagian dari pola makan sehat sehari-hari.