Sadamantra — Anggrek berjamur. Jika musim kemarau tiba, pemilik anggrek sebaiknya ekstra hati-hati.
Selain bahaya kekeringan mengancam, pada saat itu juga serangan hama dan penyakit tanaman akan meningkat.
Salah satunya adalah tungau atau jamur merah (Tenuiplpus orchidarum) yang dengan ganas merusak daun anggrek.
Pada tingkat awal, daun anggrek yang diserang jamur merah akan memperlihatkan titik-titik putih yang kadang-kadang bergerombol.
Khusus pada anggrek bulan (Phalaenopsis), bercak putih itu berwarna keperak-perakan dan transparan, terlihat pada permukaan daun.
Pada anggrek jenis lainnya, bercak putih keperak-perakannya hanya terdapat pada permukaan bawah saja, sedangkan permukaan atasnya hanya kelihatan menguning.
Pada tahap selanjutnya, bercaknya akan berubah menjadi merah kecil-kecil atau besar, tergantung pada tingkat serangannya. Warna bagian daun yang tidak diserang akan menjadi lebih tua.
Selain itu, daun yang diserang juga akan memperlihatkan adanya lekukan-lekukan kecil. Kalau serangannya tidak segera ditangani, daunnya bisa mati dan gugur sehingga mengakibatkan anggrek tumbuh merana.
Pada anggrek bulan, tungau ini sangat berbahaya dan serangannya bisa mematikan. Pada anggrek bulan jenis Phalaenopsis denevel misalnya, serangan tungau ini bisa menyebabkan tanaman tiba-tiba mati dalam waktu yang singkat, tanpa disadari apa penyebabnya.
Namun, anggrek jenis lainnya, seperti Dendrobium, Vanda, dan Cattleya, juga tidak luput dari serangan tungau ganas ini.
Cara Mengatasi Jamur Anggrek
Untuk menyembuhkan anggrek dari serangan jamur ini, langkah awalnya adalah membersihkan bagian-bagian yang diserang.
Daun yang sakit akibat tungau ini segera dipotong lalu dimusnahkan dengan dibakar. Demikian juga kalau ada batang yang mati, segera dipotong dan di musnahkan.
Tujuannya, agar tungau atau telurnya yang masih terdapat pada bagian itu ikut musnah terbakar.
Selanjutnya, tanamannya disemprot akarisida, penumpas tungau. Antara lain Omite, Kelthane, Malathion, dan Mosertan. Sebaiknya tidak terlalu pekat, karena anggrek cukup peka terhadap larutan obat kimia.
Kosentrasinya cukup 1–1,5 cc/liter air. Penyemprotannya harus diulang beberapa kali dengan interval 5–7 hari dengan tujuan kalau ada telur tungau yang menetas, kemudian bisa ikut terberantas juga.
Penyemprotannya diusahakan serata mungkin, sampai celah-celah tanaman, seperti ketiak dan lekuk daun juga ikut tersemprot. Tungau ini sering dijumpai bersembunyi di tempat-tempat ini.
Kalau serangan masih ringan, tungau bisa diberantas dengan menggosok bagian yang diserang dengan kapas yang dibasahi alkohol atau spirtus sampai jamurnya rontok.
Untuk mencegah serangan selanjutnya, kelembapan lingkungan di sekitar tanaman anggrek harus dijaga agar tetap tinggi. Oleh karena itu, penyiraman harus dilakukan secara teratur dan rutin.
Supaya lebih aman, sebaiknya setiap dua minggu sekali dilakukan penyemprotan akarisida walaupun belum ada gejala serangan tungau atau jamur ini, terutama pada musim kemarau.
Nah, itulah cara mudah dalam mengatasi anggrek yang berjamur. Semoga bermanfaat.
Berbagi itu Mengenyangkan!