Sadamantra — Selintas pandang sosoknya mirip dengan tanaman daun sirih.
Tapi tak seperti umumnya sirih yang daunnya hijau polos, Sirih Merah bernama latin Piper Crocatum berdaun hijau gelap, dengan motif keperakan. Penampilannya makin menarik dengan adanya warna merah pada tulang daunnya.
Akhir-akhir ini di berbagai pameran tanaman sering dijajakan tanaman perambat yang menyerupai tanaman sirih. Karena adanya warna merah di seluruh tulang daunnya, maka tanaman ini pun populer dengan sebutan sirih merah.
Ditilik dari bentuknya, sosok tanaman ini memang amat mirip dengan sirih yang selama ini kita kenal. Sirih (Piper Betle) memang masih bersaudara dengan sirih merah. Keduanya masih satu famili Piperaceae (sirih-sirihan).
Daftar isi
Daun daya tarik utamanya
Sirih merah merupakan tanaman merambat yang aslinya berasal dari Peru. Tanaman ini tumbuh ke atas dengan menggunakan akar yang keluar dari buku-bukunya.
Daya tarik sirih merah terletak pada warna daunnya. Bentuknya seperti daun sirih. Warna dasarnya hijau gelap dengan spot-spot berwarna keperakan yang muncul di sekitar pertulangan daun.
Komposisi warna daun ini dilengkapi dengan warna pink kemerahan disetiap pertulangan daunnya. Yang unik justru warna permukaan daun bagian bawahnya merak agak keunguan.
Habitat yang diinginkan
Piper Crocatum cukup toleran terhadap ketinggian tempat. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga ketinggian 1.000 mdpl. Hanya saja sirih merah memang menghendaki tempat yang tidak terlalu panas dengan sedikit lindungan.
Bila dibandingkan dengan sirih biasa, sirih merah memiliki pertumbuhan yang lebih lambat. Tapi pertumbuhannya akan semakin lambat, bila tanaman ini diletakkan di tempat yang panas. Dalam kondisi itu warna daunnya pun menjadi pucat.
Tanaman ini bisa juga dijadikan tanaman pot, selain bisa langsung ditanam di lapangan. Malahan perawatannya pun jadi lebih mudah karena kondisi lingkungannya jadi bisa diatur.
Sirih merah menyukai media yang sedikit asam dengan pH sekitar 6-6,5. Media yang biasa digunakan adalah campuran pasir, humus, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:3:1/2.
Perlu tempat untuk merambat
Sebagai tanaman merambat, sirih merah memerlukan tempat untuk merambat. Untuk tempat rambatannya bisa digunakan kayu dari jenis yang tahan lama dan sebaiknya tidak perlu dicat.
Mengapa demikian? Kayu yang tidak dicat akan mampu menyimpan air dan larutan pupuk yang disemprotkan.
Selain itu di siang hari yang terik, kayu tanpa cat pun lebih sejuk sehingga memberikan lingkungan tumbuh yang baik bagi tanaman.
Rambatan dari kayu biasanya dipakai sirih merah yang ditanam di tanah. Sedangkan rambatan dalam pot boleh berupa ijuk, sabut kelapa atau sphagnum moss yang digulung kawat kasa, sehingga berbentuk silinder memanjang.
Sebelum digunakan, bahan ini sebaiknya direndam dalam larutan pupuk NPK yang agak pekat. Jadi rambatan ini juga bisa menyediakan hara bagi akar pelekat kalau sirih itu memanjat.
Untuk itu 10 g NPK dilarutkan dalam 1 liter air. Bahan itu direndam semalam sampai dirasa larutan pupuk cukup meresap ke dalam bahan, setelah itu baru dibungkus kawat kasa.
Perawatan
Agar kondisi tanaman prima, seminggu sekali ia perlu dipupuk. Untuk mendapatkan warna daun yang cemerlang dan kekar, pupuk NPK yang digunakan harus seimbang atau lebih tinggi kandungan P dan K-nya.
Pupuk NPK ini diberikan 1 sendok makan per liter air setiap dua minggu sekali, diselingi pemberian pupuk mikro. Untuk pupuk mikro bisa menggunakan pupuk Metalik atau Hortigro, atau bisa yang lainnya.
Disamping itu perlu diperhatikan unsur-unsur hara yang diambil lewat akar-akar pada buku-buku batangnya. Karenanya, pemupukan juga perlu diberikan pada media rambatnya.
Ini dilakukan setelah tanaman tumbuh subur dan akar yang melekat di media cukup banyak.
Diperbanyak dengan stek
Sirih merah biasa diperbanyak dengan stek. Sebelum melakukan penyetekkan perlu diperhatikan kondisi tanaman yang harus prima pertumbuhannya.
Tandanya tanaman memiliki daun tua, muda da nada yang sedang kuncup. Tanaman tampak tegar dan pucuk daunnya tumbuh baik.
Panjang stek yang dianjurkan adalah 3 ruas. Dua ruas untuk bagian yang ditanam sedang yang 1 ruas lagi bagian yang muncul di atas tanah.
Sebagai media semai bisa digunakan pasir yang telah dicuci bersih atau humus. Humus yang akan digunakan sebaiknya disterilkan terlebih dahulu.
Untuk itu bisa dilakukan dengan cara disangrai, dikukus atau direndam dalam air yang mendidih. Semaian perlu diletakkan di tempat yang teduh dan dijaga kelembapan medianya.
Untuk mempercepat pertumbuhan akar, bisa juga digunakan zat perangsang tumbuh. Biasanya kira-kira 1 bulan kemudian akar tanaman baru sudah cukup panjang dan siap dipindahkan ke pot lain yang lebih besar.
Sekian informasi mengenai tanaman hias Sirih Merah yang merambat, cocok untuk dijadikan hiasan di rumah Anda, baik di dalam maupun di luar ruangan.
Berbagi itu Mengenyangkan!