Sadamantra — Lalat Buah, ukurannya kecil, hasil karyanya sepintas tidak mempengaruhi penampilan buah.
Namun gara-gara dia, ekspor buah dari negara-negara tropis banyak yang terganjal.
Mereka ini sudah dinobatkan sebagai salah satu hama utama dalam dunia perkebunan/pertanian.
Cara Mengusir Lalat Buah
1. Dibungkus
Jambu biji salah satu pilihan lalat buah. Disamping itu ia juga mengincar tanaman lain, seperti mangga, durian, stroberi, belimbing, nanas, cabai, paria.
Juga, jambu air, leci, rambutan, lengkeng, nangka, dan masih banyak lagi yang rawan ancamannya hama lalat buah ini.
Beragam cara dilakukan pekebun untuk menangkal bahaya ini. Ada yang membungkus buah dengan kertas koran.
Dan selalu mencatat tanggal pembungkusannya di kertas koran tersebut. Tujuannya untuk mempermudah dalam masa panen.
Cara pembungkusannya, buah dibrongsong jaring Styrofoam. Setelah itu, buah dilindungi plastik transparan.
Di Taiwan, plastik transparan diganti dengan kertas koran. Pembungkus terluar inilah yang dipakai menangkal serangan lalat buah.
Saat panen, plastik/kertas koran dibuka, buah dipetik sudah dalam jaring Styrofoam dan siap dijual. Cara ini efektif mengatasi kehadiran lalat buah.
Syaratnya, pembungkusan segera dilakukan saat buah masih pentil.
2. Protein dan Methyl Eugenol
Untuk memperkecil risiko akibat keterlambatan pembungkusan, pekebun bisa memakai atraktan. Di Malaysia, atraktan itu berbentuk protein yang mengundang kehadiran lalat buah.
Umpan ini bisa memancing kedatangan lalat jantan dan betina. Protein itu dicampur insektisida dan disemprotkan ke tanaman.
Sang lalat datang karena mengira ada makanan. Ia hinggap di bagian tanaman yang tersemprot untuk mati.
Lain lagi dengan Indonesia, pemikat lalat buah berupa bahan aktif methyl eugenol. Zat ini diteteskan ke kapas yang diletakkan dalam wadah plastik berbentuk corong.
Lalat jantan tertarik datang karena methyl eugenol mengeluarkan aroma birahi lalat betina. Begitu masuk ke wadah, ia terperangkap sampai akhirnya mati kelaparan.
Dengan terperangkapnya lalat jantan, berarti jumlah populasinya bisa ditekan. Sebab, seekor lalat jantan bisa membuahi sekitar 10 lalat betina.
Ini sebuah jalan keluar ramah lingkungan karena tidak menimbulkan efek negatif. Salah satu produk berbahan aktif methyl eugenol di pasaran ialah Petrogenol.
Jenis Lalat Buah
Musuh utama para pekebun buah ini dikenal dengan nama ilmiah Bactrocera Dorsalis (dahulu Dacus Dorsalis). Ia hanya salah satu dari keluarga Tephritidae. Dalam keluarga ini masih ada 78 kerabatnya.
Dari sejumlah besar spesies itu, yang dicap sebagai penyebab kerusakan utama di buah/sayuran ada 5 jenis yaitu Bactrocera Dorsalis, Bactrocera Umbrosus, Bactrocera Cucurbitae, Bactrocera Cognatus, dan Bactrocera Albistrigatus.
Di Indonesia, Bactrocera Dorsalis, Bactrocera Cucurbitae, Bactrocera Umbrosus ditemukan di Jawa, Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Irian Jaya.
Masing-masing memiliki spesifikasi sendiri. Bactrocera Umbrosus misalnya, sering ditemukan pada buah Cempedak.
Sementara Bactrocera Cognatus dan Bactrocera Alibstrigatus lebih menyukai jambu-jambuan. Kendati pun demikian, akibat yang ditimbulkan sama. Buah jadi busuk, berulat, dan rontok.
Pembungkusan dan pemakaian atraktan adalah cara terbaik mengatasinya.
Nah, itulah sekilas info mengenai Lalat Buah, si Hama Kecil Perusak Tanaman. Demikian, semoga bermanfaat.
Berbagi itu Mengenyangkan!