Sadamantra — Fuchsia, kelopak bunga (tudung)-nya berbentuk tabung yang melebar dan membentuk helaian di ujungnya, lalu menutupi mahkotanya.
Kalau mahkota itu mekar, dari tengahnya tersembul tangkai-tangkai sari yang berjumlah tunggal atau jamak.
Warna kelopak dan mahkotanya ada yang sama, yakni merah, ungu muda atau pink, namun banyak juga yang merupakan kombinasi antara tudung merah menyala dengan puith, ungu muda, dengan putih, pink dengan putih dan lain-lain.
Bentuk dan ukurannya juga beragam. Ada yang tudung dan mahkotanya kecil memanjang, sehingga kalau dilihat sepintas mirip buah cabai. Ada juga yang tudung dan mahkotanya gemuk membulat.
Fuchsia atau Bunga Anting
Umumnya petani tanaman hias belum mengenal nama tanaman ini. Namun karena bentuknya seperti anting-anting, ada juga yang menyebutnya bunga anting-anting.
Fuchsia bukan tanaman asli Indonesia, ia biasanya didatangkan Nursery dari Eropa. Konon, banyak jenis tanaman Fuchsia berasal dari daerah beriklim tropis benua Amerika dan beberapa di antaranya ada yang berasal dari Selandia Baru.
Fuchsia diambil dari nama akhir seorang profesor di bidang obat-obatan dari Jerman, Leonard Fuchs (1501-1565).
Selanjutnya Fuchsia terkenal sebagai tanaman penghias tanaman pada tahun 1788, ketika ada salah satu jenisnya (F. Magellica) di introduksi dari Chili ke Eropa.
Dan pada pertengahan abad ke 19, banyak jenisnya yang dijadikan tanaman pot penghias jendela atau dekorasi konservatorium.
Di Indonesia masih jarang digunakan sebagai penghias taman. Biasanya ia ditanam di pot lalu diletakkan di beranda rumah, sebab ukurannya tidak besar (tinggi maskimal 1 m) tapi diusahakan rimbun.
Cara Budidaya Bunga Fuchsia
Tanaman ini bisa berbuah. Buahnya mula-mula berwarna hijau, lalu berubah menjadi ungu dan akhirnya kering. Biji-biji dari buah tersebut bisa disemai.
Media semai berupa ayakan mos kadaka. Setelah benih ditaburkan, pesemaian diletakkan di tempat gelap.
Umumnya biji-biji tersebut akan berkecambah setelah 3 minggu dan persemaian boleh dipindahkan ke tempat yang lebih terang.
Satu bulan kemudian bibit tanaman itu dipindahkan ke polibag-polibag atau pot-pot pembibitan berukuran 10 cm dan telah terisi humus bambu.
Bibit boleh dipindahkan ke pot besar (garis tengah 35 – 40 cm) setelah berumur 1 bulan dalam pembibitan. Media potnya humus bambu dan sedikit sekam (5 %).
Kalau dibiarkan maka tanaman ini akan tumbuh lurus. Supaya ia tetap pendek dan rimbun, secara berkala rantingnya harus dipangkas.
Kuncup-kuncup bunga biasanya muncul 6-7 bulan kemudian. Kalau sebelum berbunga pupuk yang digunakan kandungan N-nya tinggi, lalu pupuk yan gNPK-nya seimbang, maka pada saat mulai berbunga, pupuk yang digunakan unsur P-nya tinggi, seperti Vitabloom emas dan Gandasil B.
Tanaman Bunga Fuchsia menginginkan tempat yang mempunyai ventilasi baik, agak ternaungi sinar matahari terik dan suhu agak dingin.
Demikian artikel mengenai tanaman hias Fuchsia, si bunga anting-anting beragam warna yang cocok menjadi hiasan di rumah Anda.
Berbagi itu Mengenyangkan!