Sadamantra — Bagi penderita diabetes, menjaga kadar gula darah tetap stabil adalah hal yang sangat penting.
Pola makan yang kurang tepat bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang berbahaya dan meningkatkan risiko komplikasi serius. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah konsumsi buah.
Meskipun buah mengandung serat dan nutrisi penting, ada beberapa jenis yang memiliki kadar gula alami cukup tinggi dan bisa meningkatkan gula darah secara drastis.
Meski penderita diabetes tetap bisa mengonsumsi buah, pemilihan jenis dan porsinya harus diperhatikan.
Beberapa buah memiliki indeks glikemik tinggi, yang berarti dapat meningkatkan kadar gula darah lebih cepat dibanding buah lainnya.
Selain itu, buah yang sudah diolah menjadi jus atau dikeringkan cenderung memiliki konsentrasi gula lebih tinggi, sehingga harus lebih diwaspadai.
Lantas, buah apa saja yang sebaiknya dihindari oleh penderita diabetes agar kadar gula darah tetap terkendali? Simak daftar berikut ini!
1. Pisang
Pisang memang kaya akan nutrisi seperti kalium dan serat, tetapi juga memiliki kandungan gula dan karbohidrat yang cukup tinggi, terutama jika sudah terlalu matang.
Pisang yang matang cenderung memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi, sehingga dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
Jika tetap ingin mengonsumsi pisang, penderita diabetes sebaiknya membatasi porsinya dan memilih pisang yang belum terlalu matang.
2. Jeruk dan Jus Jeruk
Jeruk merupakan buah yang menyegarkan dan mengandung banyak vitamin C. Namun, jeruk juga memiliki kadar gula alami yang cukup tinggi.
Terlebih lagi, jus jeruk yang sering dikonsumsi tanpa serat dari ampasnya bisa menyebabkan lonjakan gula darah lebih cepat.
Penderita diabetes sebaiknya lebih memilih makan jeruk utuh dalam jumlah terbatas daripada mengonsumsi jusnya yang lebih mudah meningkatkan kadar gula darah.
3. Semangka
Buah yang satu ini terkenal karena kandungan airnya yang melimpah dan rasanya yang manis.
Namun, semangka juga memiliki indeks glikemik yang tinggi, sehingga bisa meningkatkan gula darah dengan cepat.
Karena kadar gula dalam semangka cukup signifikan, penderita diabetes sebaiknya mengonsumsinya dalam jumlah kecil dan tidak terlalu sering.
4. Nanas
Nanas merupakan buah yang kaya akan vitamin C dan memiliki rasa segar yang khas.
Namun, nanas juga mengandung gula dalam jumlah tinggi, yang dapat berkontribusi pada lonjakan kadar gula darah.
Jika tetap ingin menikmati nanas, pastikan mengonsumsinya dalam porsi kecil dan seimbang dengan makanan lain yang memiliki indeks glikemik lebih rendah.
5. Mangga
Buah tropis yang satu ini memang sangat populer karena rasanya yang manis dan lezat.
Sayangnya, kandungan karbohidrat dan gula dalam mangga cukup tinggi, sehingga bisa menyebabkan peningkatan kadar gula darah secara signifikan.
Penderita diabetes yang ingin makan mangga sebaiknya membatasi porsinya agar tidak berlebihan.
6. Anggur Merah
Anggur merah mengandung antioksidan yang baik bagi tubuh, tetapi juga memiliki kadar karbohidrat dan gula yang cukup tinggi.
Konsumsi anggur dalam jumlah besar dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Oleh karena itu, penderita diabetes perlu mengontrol porsi saat ingin mengonsumsi anggur merah.
Waspadai Buah Kering dan Olahan
Selain buah-buahan segar yang telah disebutkan, penderita diabetes juga perlu menghindari buah kering seperti kismis, kurma, dan aprikot kering.
Buah-buahan yang dikeringkan umumnya mengalami peningkatan kadar gula akibat proses pengolahan, yang membuatnya kurang aman bagi penderita diabetes.
Sebagai alternatif, penderita diabetes disarankan untuk memilih buah dengan kandungan gula rendah seperti alpukat, aneka buah beri, pir, melon, buah persik, dan plum.
Mengonsumsi buah dengan indeks glikemik rendah dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mengurangi risiko lonjakan gula yang berbahaya.
Dengan memperhatikan jenis buah yang dikonsumsi, penderita diabetes bisa tetap menikmati makanan sehat tanpa khawatir akan dampak negatif terhadap kadar gula darah.
Kunci utamanya adalah memilih buah dengan bijak dan mengontrol porsi agar tetap seimbang dengan kebutuhan tubuh.