Sadamantra – Menambah kadar oksigen dalam air untuk akuarium maupun kolam salah satunya dapat dilakukan dengan menghadirkan tanaman.
Ada beberapa tanaman air hias yang bukan hanya bisa menghasilkan oksigen, sehingga membuat lingkungan akuatik lebih sehat. Kehadiran tumbuhan-tumbuhan itu juga akan menambah keindahan akuarium dan kolam.
Jika ditinjau dari jenisnya, terdapat beberapa jenis tanaman akuatik, di antaranya tanaman mengambang, tanaman yang muncul ke permukaan, alga, serta tanaman terendam.
Nah, berdasarkan keempat tipe tersebut, tanaman terendam cukup berkontribusi terhadap kehidupan kolam maupun akuarium.
Daftar isi
Apa Itu Tanaman Oksigenasi?
Disebut dengan istilah oxygenating plants, hal ini karena tanaman-tanaman ini berperan dalam menyaring polutan air kolam, sehingga oksigen pun melimpah. Bahkan, dengan adanya tanaman ini, pertumbuhan alga bisa terkendali.
Kehadirannya di kolam maupun akuarium pun menjadi tempat berlindung ikan-ikan.
Jenis-jenis tumbuhan air yang menghasilkan oksigen ini cukup populer untuk menambah estetika kolam maupun akuarium.
Berikut ini 9 jenis tanaman air penghasil oksigen yang baik untuk di tanam di akuarium dan kolam.
1. American Pondweed
Termasuk dalam tanaman tahunan, American Pondweed memiliki daun yang mengambang sekaligus terendam.
Daun terendam bentuknya oval dan tipis, sementara yang mengambang memiliki tekstur seperti kulit berbentuk elips, serta tanggal daun yang panjang.
2. Bushy Pondweed
Salah satu tanaman penghasil oksigen ini bentuknya seperti semak-semak dengan daun menyerupai pita. Karakteristik lain dari daun Bushy Pondweed adalah cukup sempit dan memiliki duri halus di sepanjang tepiannya.
Sementara untuk bagian batang, bentuknya ramping dan punya banyak cabang. Secara keseluruhan, warna tanaman ini hijau gelap hingga ungu kehijauan.
3. Hornwort (Ceratophyllum)
Dikenal pula dengan nama Coontail, ganggang, selimut ikan, gulma rawa, hingga tanduk, tanaman asal Amerika Utara ini sudah tersebar hampir di seluruh dunia. Pasalnya, Hornwort mudah beradaptasi dengan beragam kondisi air, baik kolam, aliran sungai, rawa yang tenang, pasir, danau, dan lainnya.
Tanaman perennial yang tidak memiliki akar ini tumbuh secara berkoloni serta memerlukan cahaya dengan intensitas sedang sampai tinggi. Tanaman yang tahan tanpa tambahan karbon dioksida ini cocok untuk bertelur ikan maupun siput.
4. Eelgrass
Termasuk dalam jenis lamun, tanaman yang disebut pula dengan nama seledri liar maupun tape grass ini memiliki daun mirip pita tipis mirip ekor belut.
Tanaman ini tak hanya bisa ditemukan di muara atau daerah-daerah dangkal yang berlumpur atau berpasir. Eelgrass pun biasa tumbuh menempel dan berakar pada dasar laut yang kedalamannya dangkal.
5. Egeria
Tanaman akuatik yang jadi primadona untuk kolam maupun akuarium ini daunnya mirip seperti tombak hijau yang panjang.
Ada dua jenis Egeria, yaitu Egeria Densa dan Egeria Najas. Di mana Egeria Densa mudah dalam perawatannya dan mampu tumbuh dengan panjang mulai 40 cm sampai 100 cm. Sementara Egeria Najas, mudah tumbuh walau minim cahaya sekalipun.
6. Elodea
Dikenal juga dengan sebutan Elodea Densa, tanaman air yang berasal dari Amerika Selatan dan Tengah ini mudah ditanam dan bisa tumbuh di kedalaman 4 meter.
Hidupnya berkoloni, elodea memiliki batang berbentuk silinder dan biasanya bercabang. Daunnya tersusun sepanjang batang, melingkar, seolah tumbuh mengelilingi batang. Sementara akarnya bisa tumbuh bebas dari kedua ujung tangkai batang.
7. Parrotfeather
Tanaman air dengan sebutan lain Myriophyllum aquaticum ini tumbuh di perairan dangkal. Tanaman dikotil vaskular ini mirip bulu burung beo, tidak heran jika disebut Parrotfeather.
8. Water Stargrass
Karena penampilannya seperti rumput yang berbentuk bintang, tanaman air bernama Heteranthera dubia ini pun disebut Water Stargrass.
Species tumbuhan air asli Amerika Utara dan Tengah ini hidup di air tawar seperti sungai dan danau. Bisa tumbuh mencapai 2 meter, tanaman dengan bunga berwarna kuning ini memiliki koloni yang mengambang.
9. Cabomba
Tanaman subtropic dengan daun mirip seperti kipas ini mudah tumbuh di lingkungan apa saja. Bahkan Cabomba pun bisa hidup di lingkungan bersifat invasive, lingkungan dengan pertumbuhan dan perkembangan yang bisa menyaingi kelangsungan hidup tumbuhan lain.
Cara Menanam Tanaman Air Penghasil Oksigen
Satu ikat tanaman per 1 square foot (sekitar 900 sentimeter persegi) dapat ditanam dari permukaan air. Tujuannya supaya air tetap bersih dan oksigen terjaga.
Tanaman air tersebut biasanya diposisikan di area dangkal maupun ditempatkan setengah sampai satu meter dari permukaan air. Agar tetap tertahan di bawah air, pemberian bebatuan berat dapat dilakukan.
Tak hanya langsung ditanam langsung di atas ‘lahan’, menanamnya di dalam pot juga bisa dilakukan. Sebelum melakukannya, pastikan untuk menanam di pot tanpa drainase, memiliki tanah padat, baru menutup media tersebut dengan kerikil.
Sebelum memindahkan tanaman air di dalam kolam atau pun akuarium, pastikan untuk melakukan karantina dalam larutan potasium permanganat semalaman. Hal ini bertujuan untuk mencegah serangan parasit yang membahayakan kehidupan di air.
Tidak sempat membudidayakan tanaman air penghasil oksigen sendiri? Solusinya adalah membeli tanaman-tanaman penghasil oksigen itu dari kebun bibit yang dibudidayakan dengan baik dan tepat.
Berbagi itu Mengenyangkan!