Sadamantra — Pernah dengar cerita soal orang sakit paru-paru gara-gara kamar lembap dan sering pakai pengharum ruangan semprot? Belum lama ini, sebuah unggahan di media sosial bikin heboh dengan klaim seperti itu. Tapi, benarkah dua hal ini bisa langsung bikin kamu kena pneumonia? Yuk, kita bahas tuntas fakta di balik isu ini.
Viral di Media Sosial: Pneumonia karena Kamar Lembap dan Pengharum Ruangan?
Pada 14 April 2025 kemarin, seorang pengguna X (dulu Twitter) mengunggah cerita pribadinya yang menyebutkan bahwa dirinya didiagnosis menderita pneumonia. Ia mengaitkan penyakitnya dengan kondisi kamar yang lembap dan kebiasaannya menggunakan pengharum ruangan semprot.
“Jaga kesehatan gais. Sender habis didiagnosis pneumonia gara-gara kamar lembap dan sering pakai pengharum ruangan yg semprotan,” tulisnya.
Unggahan ini langsung menyebar luas dan menimbulkan pertanyaan besar: benarkah dua faktor tersebut bisa memicu penyakit serius seperti pneumonia?
Apa Itu Pneumonia?
Sebelum menjawab pertanyaannya, kita perlu tahu dulu apa sebenarnya pneumonia itu. Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada jaringan paru-paru, terutama pada alveolus atau kantung udara di paru-paru. Saat meradang, alveolus bisa terisi cairan atau nanah, membuat penderitanya kesulitan bernapas.
Penyebab utama pneumonia umumnya adalah mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan dalam beberapa kasus, parasit. Jadi, penyebab utamanya jelas adalah infeksi.
Namun, apakah ruangan yang lembap atau bahan kimia dari pengharum ruangan bisa memperparah atau bahkan memicu kondisi ini?
Kata Dokter: Kamar Lembap Tidak Menyebabkan Pneumonia Langsung, Tapi…
Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dr. Erlang Samudero, menyatakan bahwa kamar lembap tidak secara langsung menyebabkan pneumonia. Tapi bukan berarti aman-aman saja.
Lingkungan yang lembap memang menjadi tempat ideal bagi pertumbuhan jamur dan bakteri. Bila udara di kamar mengandung spora jamur atau bakteri yang terhirup terus-menerus, maka risikonya meningkat, apalagi jika sistem imun tubuh sedang tidak optimal.
“Secara langsung sih enggak menyebabkan pneumonia, tapi ruangan lembap memperbesar kemungkinan pertumbuhan mikroorganisme. Kalau terhirup dan imunitas kamu rendah, bisa saja akhirnya kena infeksi paru,” ujar Erlang.
Artinya, kamar lembap bukanlah penyebab utama, tapi faktor pendukung yang bisa memicu infeksi jika dibiarkan.
Pengharum Ruangan: Wangi yang Bisa Menjebak
Lalu, bagaimana dengan pengharum ruangan semprot? Banyak orang menganggapnya sepele. Tapi ternyata, pengharum ini bisa membawa masalah tersendiri, terutama buat sistem pernapasan.
Menurut Erlang, beberapa kandungan dalam pengharum ruangan bisa bersifat alergen, alias memicu iritasi atau reaksi alergi. Senyawa organik volatil (VOCs) dan phthalates adalah dua contoh bahan kimia yang umum ditemukan dalam pengharum. VOCs bisa mengganggu fungsi paru-paru, sedangkan phthalates sudah dikaitkan dengan gangguan hormon dan iritasi saluran napas.
Buat orang dengan riwayat asma, alergi, atau penyakit paru kronis, efek dari zat ini bisa lebih serius. Iritasi yang berulang bisa membuka celah bagi infeksi lebih lanjut seperti pneumonia.
“Kalau saluran napas sudah terganggu karena iritasi dari pengharum, infeksi sekunder seperti pneumonia bisa menyusul,” jelasnya.
Faktor Risiko Lain yang Tak Kalah Penting
Selain dua faktor tadi, ada banyak hal lain yang bisa membuat seseorang lebih rentan terhadap pneumonia. Misalnya:
- Kebiasaan merokok
- Sistem imun yang lemah, baik karena penyakit maupun usia
- Penyakit kronis seperti diabetes atau gagal ginjal
- Gangguan kesadaran (misalnya orang yang sering tidak sadar penuh karena pengaruh obat atau alkohol)
Jadi, kombinasi antara faktor lingkungan (seperti kamar lembap dan paparan bahan kimia) dengan kondisi tubuh bisa memperbesar risiko.
Risiko Lain dari Kamar Lembap dan Pengharum Ruangan
Tidak hanya pneumonia, kondisi ruangan yang lembap juga bisa membuka pintu untuk penyakit lain.
Menurut dr. Moh Ramadhani Soeroso, dokter spesialis paru dari Columbia Asia Hospital Medan, lingkungan seperti ini bisa mendukung berkembangnya bakteri penyebab tuberkulosis (TB). TB adalah penyakit infeksi menular yang menyerang paru dan disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
“Kalau kamar lembap, risikonya bukan cuma pneumonia, tapi juga TB paru. Lingkungan seperti itu mendukung bakteri tumbuh,” ujarnya.
Sementara itu, paparan rutin terhadap pengharum ruangan semprot juga bisa memicu penyakit pernapasan kronis seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). PPOK adalah kondisi di mana saluran napas menyempit secara bertahap dan bersifat permanen, membuat penderitanya susah bernapas.
Bagaimana Cara Mencegahnya?
Kabar baiknya, risiko ini bisa dicegah dengan langkah-langkah sederhana tapi efektif. Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan:
- Gunakan Dehumidifier
Alat ini berfungsi menurunkan tingkat kelembapan udara dalam ruangan. Idealnya, kelembapan ruangan dijaga antara 30–50 persen. Hindari kelembapan berlebih yang memicu jamur. - Ventilasi yang Baik
Pastikan udara segar bisa masuk dan keluar dari ruangan. Bukaan jendela, exhaust fan, atau ventilasi silang bisa sangat membantu. - Rutin Membersihkan Kamar
Kamar yang bersih dan bebas debu akan meminimalisir paparan alergen dan mikroorganisme berbahaya. - Batasi Penggunaan Pengharum Semprot
Kalau ingin ruangan wangi, lebih baik gunakan bahan alami seperti potpourri, tanaman aromatik, atau diffuser dengan essential oil yang aman untuk pernapasan. - Jaga Daya Tahan Tubuh
Istirahat cukup, makan sehat, olahraga, dan kelola stres bisa membantu memperkuat imun tubuh. - Vaksinasi
Vaksin pneumokokus dan influenza bisa mengurangi risiko infeksi saluran napas berat seperti pneumonia. - Cuci Tangan dan Hindari Kontak dengan Orang Sakit
Kebiasaan sederhana seperti mencuci tangan bisa mencegah penyebaran virus dan bakteri yang menyerang saluran napas.
Lembap dan Wangi Bisa Jadi Bahaya Tersembunyi
Jadi, benarkah kamar lembap dan pengharum ruangan semprot menyebabkan pneumonia? Jawabannya: tidak secara langsung, tapi bisa menjadi faktor pemicu bila ada kondisi lain yang mendukung, seperti imunitas lemah atau paparan berkepanjangan terhadap iritan.
Kamar yang lembap memang bisa menjadi sarang bakteri dan jamur, sementara pengharum semprot menyebarkan zat kimia yang bisa mengiritasi saluran napas. Keduanya bukan penyebab utama pneumonia, tapi cukup kuat untuk memperburuk kondisi kesehatan pernapasan.
Mulai sekarang, lebih peka terhadap lingkungan tempat tinggal. Jangan sampai kenyamanan semu seperti kamar wangi dan sejuk malah membawa masalah kesehatan yang serius.